Beton adalah salah satu bahan konstruksi yang sangat penting dalam dunia pembangunan. Oleh karena itu, kualitas atau mutu beton yang digunakan dalam sebuah proyek sangat penting untuk diperhatikan.
Pasalnya, kualitas material beton memiliki dampak besar pada kekuatan dan ketahanan struktur bangunan. Jadi, penting untuk memahami jenis-jenis beton berdasarkan mutunya, hingga keunggulan beton sebagai material konstruksi!
Informasi lain yang perlu Anda ketahui mengenai bangunan yaitu tentang Kupas 6 Jenis Logam Tahan Karat, Jangan Salah Pilih!
Jenis-jenis Beton
Berdasarkan kelas mutunya, beton dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Menurut SNI (Standar Nasional Indonesia), berikut ini tiga jenis kelas utamanya:
1. Beton Kelas I
Beton kelas I lebih dikhususkan untuk digunakan pada proyek non-struktural. Pembuatannya tidak memerlukan keahlian khusus, dan pengawasan mutunya hanya terbatas pada kualitas bahan-bahannya saja.
2. Beton Kelas II
Beton kelas II digunakan untuk proyek pekerjaan struktural umum. Karena itu, pembuatannya butuh keahlian yang lebih baik dan harus diawasi tenaga ahli. Beton kelas II ini terbagi lagi menjadi empat mutu standar: B1, K125, K175, dan K225.
Pengawasan mutu pada mutu B1 terbatas pada kualitas bahan, sementara mutu K125, K175, dan K225 memiliki pengawasan kualitas yang lebih ketat, termasuk dalam aspek pemeriksaan kekuatan tekan beton.
3. Beton Kelas III
Terakhir adalah beton kelas III yang merupakan jenis beton paling kuat. Itu sebabnya, jenis kelas ini paling umum digunakan untuk pekerjaan struktural khusus yang butuh material berkualitas tinggi.
Secara lebih rinci, proses konstruksinya membutuhkan kekuatan tekan yang lebih tinggi dari 225 kg/cm2. Selain itu, pelaksanaannya memerlukan keahlian khusus dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga ahli.
Keunggulan Beton
Jika standar kualitas beton yang digunakan sudah terpenuhi, beton memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan utama sebagai material konstruksi. Berbagai keunggulan tersebut meliputi:
1. Kekuatan Menahan Tekanan Tinggi
Beton memiliki kemampuan luar biasa untuk menahan tekanan tinggi. Kekuatan beton dapat diatur sesuai dengan kebutuhan proyek, contohnya dengan memilih mutu beton seperti K-225, K-250, K-350, dan lainnya.
Inilah yang membuat beton menjadi bahan konstruksi ideal untuk berbagai jenis bangunan seperti jembatan, gedung pencakar langit, infrastruktur, dan berbagai proyek konstruksi lain yang kompleks.
2. Bahan Baku yang Tersedia secara Luas
Bahan baku utama untuk pembuatan beton adalah pasir. Pasir beton di Indonesia sangat berlimpah, dapat ditemukan di berbagai tempat mulai dari pegunungan hingga dasar laut.
Ketersediaan pasir beton yang melimpah ini memungkinkan industri konstruksi dapat memenuhi kebutuhan materialnya dengan mudah. Sehingga, harga beton di Indonesia jadi lebih terjangkau.
3. Biaya Pemeliharaan Lebih Rendah
Salah satu keunggulan utama beton adalah biaya pemeliharaan yang rendah setelah beton mengeras. Jika sudah memenuhi standar mutu beton yang sesuai, struktur beton yang sudah mengering akan terasa keras dan kuat seperti batu.
Beton yang sudah mengering sempurna tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang besar, asalkan tulangan besinya tetap dalam kondisi baik dan terhindar dari korosi. Hal ini membuat beton menjadi pilihan yang ekonomis dalam jangka panjang.
4. Kokoh dan Tahan Lama
Kekuatan beton bisa disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi, mulai dari proyek non-struktural hingga proyek struktural yang butuh ketahanan ekstra. Beton juga bisa dipadukan dengan berbagai bahan penguat, misalnya waterproofing dari PT Tosadah.
Karena berbagai karakteristik di atas, beton yang mutunya sudah sesuai standar bisa bertahan lama dalam jangka panjang, minimal 10 tahun. Bahkan, ada banyak sekali bangunan dan infrastruktur beton yang berhasil bertahan hingga lebih dari 10 tahun.
Tabel Mutu Beton
Tabel mutu material beton sangat penting dalam menentukan jenis beton yang akan digunakan dalam sebuah proyek. Klasifikasi mutu ini didasarkan pada rasio campuran agregat yang merupakan bahan pembentuk beton.
Rasio campuran beton umumnya adalah 1 : 2 : 3 : 0,5, yang masing-masing terdiri atas semen, pasir, kerikil, dan air. Berikut adalah tabel mutu yang menunjukkan jumlah massa dari setiap material yang diperlukan untuk membuat beton berkapasitas 1 m3:
Mutu Beton | Semen (kg) | Pasir (kg) | Kerikil (kg) | Air (liter) |
K100 (7.4 Mpa) | 247 | 869 | 999 | 215 |
K125 (9.8 Mpa) | 276 | 828 | 1012 | 215 |
K150 (12.2 Mpa) | 299 | 799 | 1017 | 215 |
K175 (14.5 Mpa) | 326 | 760 | 1029 | 215 |
K200 (16.9 Mpa) | 352 | 731 | 1031 | 215 |
K225 (19.3 Mpa) | 371 | 698 | 1047 | 215 |
K250 (21.7 Mpa) | 384 | 692 | 1039 | 215 |
K275 (24.0 Mpa) | 406 | 684 | 1026 | 215 |
K300 (26.4 Mpa) | 413 | 681 | 1021 | 215 |
K325 (28.8 Mpa) | 439 | 670 | 1006 | 215 |
K350 (31.2 Mpa) | 448 | 667 | 1000 | 215 |
Mengacu pada tabel tersebut, Anda bisa memilih beton tergantung pada tingkat kompleksitas atau jenis proyeknya. Selain itu, Anda bisa menggunakan bahan aditif lain untuk memaksimalkan kualitas beton.
Di antaranya yaitu Mapelastic, Mapenet 150, dan Aquaflex Roof MY. Mapelastic adalah mortar waterproofing tahan sinar UV, Mapenet 150 adalah bahan fiber untuk memperkuat lapisan waterproofing, dan Aquaflex Roof MY adalah bahan pelapis dari resin sintetik.
Solusi lain yang perlu Anda ketahui, yaitu cara pemilihan cat besi, berikut artikel Catat! 7 Pertimbangan Memilih Mesin Cat Semprot untuk Besi untuk kebutuhan bangunan Anda.
Untuk memperkuat mutu beton, Anda bisa memperoleh berbagai produk di atas dari PT Tosadah dengan cara menghubungi kami di sini. Untuk informasi seputar produk dan tips lainnya, kunjungi halaman produk dan blog kami!