Cat anti fouling ialah produk pelapis yang dikhususkan untuk memperlambat pertumbuhan organisme laut. Umumnya produk ini diaplikasikan pada pilar jembatan maupun pilar tol yang berdiri di atas laut.
Ketika pilar tol berdiri di atas daratan, tidak banyak perawatan yang perlu dilakukan. Sementara ketika berada di laut, begitu banyak hal mengganggu konstruksi tersebut, terutama organisme laut.
Baca Juga: Fungsi, Area Pengecatan, dan Jenis-jenis Cat Kapal Terbaik
Oleh sebab itu, konstruksi perlu dilindungi memakai pelapis khusus. Pelapis anti fouling sendiri juga kerap digunakan pada lambung kapal dengan fungsi yang sama. Yakni menahan pertumbuhan organisme.
Apa Itu Cat Anti Fouling?
Fouling ialah kotoran pada konstruksi atau lambung kapal yang diakibatkan oleh tumbuhan atau hewan laut. Organisme tersebut mengendap dan tumbuh pada konstruksi atau lambung kapal.
Tatkala menempel pada kapal, banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satu dari dampak negatif tersebut adalah meningkatnya biaya operasional. Hal ini karena, organisme mampu menghambat laju kapal dan menaikkan konsumsi bahan bakar.
Sementara jika menempel pada pilar maka akan menambah beban struktur konstruksi. Kemudian berpotensi menjadi rapuh dan pada akhirnya akan mengalami kerusakan. Kerusakan konstruksi di laut tentu akan sangat berbahaya.
Fouling di air laut jauh lebih kuat apabila dibandingkan dengan air tawar. Terdapat cukup banyak jenis organisme yang datang dalam jumlah besar yang sangat mengganggu material yang ditempelinya.
Anti-fouling ialah teknik yang mencegah pengotoran atau menghambat pertumbuhan organisme. Teknik tersebut dapat diterapkan dengan mengaplikasikan cat khusus pada material yang dikehendaki.
Terdapat cukup banyak jenis pelapis khusus tersebut. Bahkan terdapat beberapa jenis produk yang dibuat khusus untuk kapal rekreasi dan niaga. Pelapis tersebut dibuat dengan mempertimbangkan durasi siklus perawatan material.
Produk anti-fouling ialah cairan pelapis khusus yang mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan organisme. Misalnya saja teritip, lendir, ganggang dan gulma berlumut. Beragam organisme tersebut mudah sekali menempel pada konstruksi di laut.
Bukan hanya itu, cat anti fouling juga mampu mencegah korosi. Jadi, apabila suatu konstruksi maupun kapal kerap bersentuhan dengan air laut, tidak akan mudah mengalami kerusakan.
Ragam Kandungan Cat Anti Fouling
Produk pelapis ini memiliki beragam macam dengan kandungan yang berbeda-beda. Salah satu jenis cat anti fouling mengandung biosida atau racun. Racun tersebut akan dilepaskan ke area laut guna meracuni organisme yang menempel pada suatu material. Kandungan tersebut yang mampu menghambat pertumbuhan organisme.
Tak hanya itu, terdapat pula jenis pelapis cat anti fouling yang berteknologi advance, dengan kemampuan tidak adanya organisme laut yang dapat menempel. Hal ini disebabkan oleh permukaan lapisan yang sangat licin, menyerupai wajah teflon.
Umumnya produk tersebut dibuat dari senyawa logam seperti tembaga. Senyawa tersebut pelan-pelan akan larut ke dalam air laut. Lantas membunuh beragam jenis organisme yang menempel.
Ada empat bahan dasar yang umumnya terkandung dalam cat anti fouling di pasaran. Diantaranya ialah biosida, damar, pelarut dan pigmen untuk menghasilkan warna.
Pengaplikasian produk pelapis khusus ini akan membuat pilar di laut mampu bertahan dalam waktu lama. Produk tersebut mampu menghambat organisme dan menahan korosi di laut.
4 Jenis Cat Anti Fouling
Ada banyak sekali organisme laut yang mampu mengganggu pilar jembatan atau tol sehingga perlu disingkirkan memakai produk pelapis khusus. Sebelum menerapkan pelapis tersebut, pastikan mengenal jenis-jenisnya terlebih dahulu.
Sebab, setiap jenis mempunyai kemampuan unggulan tersendiri. Secara umum memang kemampuannya ialah menahan organisme laut dan korosi. Namun terkadang juga ada kemampuan tambahan.
Selain memperhatikan jenis produk, jangan lupa mempelajari cara pengaplikasian. Jangan menggunakannya secara sembarangan supaya memperoleh hasil maksimal. Berikut ini jenis-jenis produk cat anti fouling yang wajib Anda tahu.
1. Slime Release
Pada jenis cat anti fouling dengan teknologi Slime Release ini dapat memerangi kotoran mikro pada lambung kapal. Slime Release mampu mengontrol kotoran makro dan mikro dengan sangat baik.
Bahkan, jenis cat ini dapat bekerja di air dengan suhu yang cenderung hangat. Jenis Slime Release dapat membantu mengurangi hambatan pada kapal, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mengurangi emisi CO2.
2. Self Polishing Copolymer (SPC)
Pada jenis cat dengan tekonologi Self Polishing Copolymers (SPC), memanfaatkan reaksi hidrolisis dengan air laut agar kotoran larut. Selain itu, SPC memiliki kontrol pelepasan biosida yang sangat baik dengan hasil lapisan yang lebih tipis dan halus.
Tak hanya itu, teknologi Self Polishing Copolymer (SPC) menghasilkan pelarutan kimiawi yang terkontrol dari lapisan cat. Hal ini menyebabkan adanya kemampuan cat untuk interval drydocking yang tahan lama hingga 3 tahun. Hal ini sejalan dengan kemampuan SPC dimana lapisan permukaan menghaluskan secara mandiri/otomatis. Tingkat pemolesan sendiri disesuaikan dengan jenis kapal dan operasional.
3. Controlled Depletion Polymer (CDP)
Selanjutnya, pada teknologi Controlled Depletion Polymer (CDP) yang berbasis rosin, air bermigrasi ke dalam lapisan cat sementara rosin dan biosida terlarut ke air laut. Benda atau kotoran yang tidak larut akan tertinggal di lapisan yang dapat larut.
Yang perlu diperhatikan, CDP bereaksi dengan oksigen sehingga harus direndam relatif cepat untuk mencegah air masuk ke lapisan cat antifouling. Jenis cat anti fouling CDP sendiri diperkirakan mampu bertahan hingga 3 tahun.
4. Conventional (Konvensional)
Untuk jenis cat konvensional, memiliki daya tahan yang lebih pendek apabila dibandingkan dengan jenis sebelumnya. Cat anti fouling Conventional bersifat interval, sehingga bisa terekspos oleh sinar matahari pada permukaan dock.
Melalui pembahasan di atas, perlu diaplikasikan pelapis khusus untuk melindungi konstruksi sesuai dengan jenis dan kebutuhannya. Kemudian juga membunuh beragam organisme laut yang mengganggu seperti teritip, kerang, lumut dan lain sebagainya.
Tidak berhenti sampai disitu, produk anti fouling berguna dalam mencegah korosi. Hal ini menunjukkan perlindungan ganda dari pelapis khusus tersebut. Tentu tidak ada ruginya untuk mengaplikasikannya pada konstruksi.
Beragam organisme laut memang mampu mengganggu ketahanan konstruksi yang berdiri di laut seperti pilar jembatan atau jalan tol. Cara paling tepat untuk mengatasi hal tersebut ialah mengaplikasikan cat anti fouling.
Baca Juga: 4 Tips Cara Memilih Cat untuk Besi Anti Karat Terbaik
Temukan lebih banyak informasi seputar cat besi anti karat di berbagai bidang industri di sini. PT Tosadah merupakan distributor cat besi anti karat Indonesia yang hadir dengan berbagai solusi produk cat anti karat yang bisa Anda lihat di sini. Jika Anda membutuhkan kerjasama dan informasi lebih tentang PT Tosadah sebagai distributor cat besi anti karat, dapat menghubungi kami di sini.