Anda tentu sering menggunakan material konstruksi dari besi, bukan? Di era konstruksi modern, besi memang menjadi salah satu material vital sebagai bahan penyangga bangunan hingga aksesoris interior.
Namun, Anda perlu mengetahui bahwa terdapat banyak jenis material besi dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Sebelumnya, baca juga artikel yang membahas tentang mengapa cat besi penting.
Mengapa Besi Penting dalam Konstruksi?
Pernahkah Anda mempertanyakan mengapa harus menggunakan besi sebagai material konstruksi?
Di bawah ini adalah beberapa alasan krusial yang membuat besi menjadi pilihan utama dalam proyek gedung, bangunan, maupun jembatan.
1. Kekuatan dan Ketahanan Besi
Salah satu alasan utama adalah kekuatan dan ketahanan yang dimiliki oleh besi. Besi, terutama dalam bentuk baja, dikenal sangat kuat dan mampu menahan beban berat sekitar 200-700 MPa (Megapascal).
Selain itu, besi menjadi penyangga esensial dalam sebuah konstruksi bangunan yang tahan akan gempa dan mampu menahan kerusakan akibat cuaca.
Hal ini dikarenakan besi mampu membantu menahan pergerakan seismik, mencegah runtuhnya bangunan saat terjadi gempa bumi, dan tahan terhadap lingkungan yang sangat korosif.
2. Fleksibilitas Penggunaan Besi
Alasan yang kedua adalah besi penting sebagai material konstruksi karena dapat dibentuk secara fleksibel di berbagai kebutuhan bangunan. Besi dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek konstruksi.
Di sisi lain, fleksibilitas besi ini juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan elemen dekoratif dan arsitektural.
Besi dapat digunakan untuk membuat pagar besi, gerbang, dan lain sebagainya untuk meningkatkan estetika bangunan serta keamanan.
Anda pun sering menemukan berbagai elemen dekoratif seperti lampu gantung yang juga terbuat dari besi, bukan?
Kekurangan dan Kelebihan Material Konstruksi Besi
Sebelum memutuskan untuk menggunakan material besi, Anda wajib mengetahui jenis beserta kelebihan dan kekurangannya. Hal ini akan membantu Anda untuk mendapatkan jenis material yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah jenis-jenis besi yang perlu diketahui:
1. Besi Beton (Rebar)
Besi beton tentu memiliki kekuatan yang tidak bisa diragukan lagi bahkan sering disebut sebagai besi penulangan. Material ini dapat digunakan sebagai penyangga dan penopang bangunan.
Kelebihan besi beton:
- Dapat memperkuat pondasi bangunan agar lebih stabil dan tegak;
- Kekuatan strukturalnya tinggi dan sulit untuk dihancurkan;
- Tahan terhadap suhu tinggi.
Kekurangan besi beton:
- Proses pemasangannya membutuhkan waktu yang lama;
- Besi beton menjadi berat karena beton memiliki kekuatan yang relatif rendah per satuan beratnya.
2. Besi WF (Wide Flange)
Besi WF (Wide Flange) adalah besi baja yang berbentuk huruf H atau I dengan lebar yang cukup. Besi WF terbuat dari baja karbon sehingga memiliki daya tarik dan tekan yang unggul. Material ini tentu akan sangat cocok untuk konstruksi bangunan.
Kelebihan besi WF:
- Mampu menahan beban yang besar;
- Memiliki momen inersia yang tinggi sehingga tahan terhadap defleksi;
- Tahan terhadap api.
Kekurangan besi WF:
- Membutuhkan biaya pengiriman material yang banyak;
- Pemasangan ataupun pembongkaran butuh tenaga lebih dari ahli profesional.
3. Besi H-Beam
Besi H-Beam umumnya digunakan untuk pembangunan gedung besar dan jembatan. Besi ini berbentuk balok seperti huruf H.
Kelebihan besi H-Beam:
- Bisa disambungkan dengan berbagai cara seperti pengelasan;
- Baja fleksibel yang mampu menyesuaikan kondisi angin.
Kekurangan besi H-Beam:
- Memerlukan peralatan khusus untuk mengangkutnya;
- Kurang estetik dari segi desain konstruksi visual.
4. Besi Hollow
Besi hollow adalah material yang sering digunakan untuk membuat struktur balok, kolom, dan tiang. Besi ini berfungsi untuk konstruksi interior dan eksterior (pagar rumah, kanopi) serta furnitur (rak dapur dan rak televisi).
Kelebihan besi hollow:
- Ekonomis dibandingkan dengan material besi lainnya;
- Cara pemasangannya mudah dan menghemat waktu.
Kekurangan besi hollow:
- Tidak semua jenis besi hollow bisa menopang beban berat;
- Panjang besi hollow terbatas hingga 6 meter.
5. Besi Siku
Sesuai dengan namanya, besi ini menyerupai sudut siku-siku dengan kemiringan 90 derajat. Anda bisa menggunakan besi ini untuk kontruksi pembuatan menara, rak besi, tangga, dan lain sebagainya.
Kelebihan besi siku:
- Memiliki daya tahan dan kekuatan yang tinggi;
- Bentuknya sederhana sehingga memudahkan proses pemasangan.
Kekurangan besi siku:
- Mudah bengkok dan patah khususnya pada bagian sudutnya;
- Harganya relatif mahal dibandingkan dengan kayu.
6. Besi Plat
Besi plat biasanya dipakai untuk material utama kendaraan roda empat, kapal, dan kebutuhan industri lainnya. Besi berbentuk lempengan ini bisa Anda manfaatkan untuk membuat peralatan rumah tangga.
Kelebihan besi plat:
- Memiliki fleksibilitas desain yang bagus sehingga cocok untuk konstruksi yang rumit;
- Tahan terhadap karat dan awet.
Kekurangan besi plat:
- Besi plat relatif lebih berat daripada material lainnya seperti alumunium;
- Memiliki konduktivitas tinggi sehingga menghantarkan panas.
7. Besi Ulir
Besi ulir adalah jenis besi beton yang memiliki permukaan berulir atau bertekstur sehingga cocok sebagai tulangan dalam konstruksi beton bertulang.
Kelebihan besi ulir:
- Memiliki daya cengkraman yang kuat pada beton;
- Daya tekanan dan tariknya yang unggul.
Kekurangan besi ulir:
- Relatif berat sehingga membutuhkan penanganan yang ekstra;
- Membutuhkan tenaga ahli untuk memasangnya;
- Masih berpotensi terkena karat.
8. Besi Kanal (CNP dan UNP)
Besi kanal umumnya terdiri dari dua jenis yaitu UNP berbentuk kanal U dan CNP berbentuk kanal C. Besi UNP biasanya digunakan komponen penutup dinding dan atap bangunan. Sedangkan, besi CNP bisa dimanfaatkan untuk dinding, kanopi, dan pagar.
Kelebihan besi kanal (CNP dan UNP):
- Kokoh dan anti rayap;
- Tahan dari risiko korosi.
Kekurangan besi kanal (CNP dan UNP):
- Tidak tahan api;
- Membutuhkan ketelitian tinggi untuk pemasangannya.
Itulah setidaknya jenis-jenis besi yang bisa Anda pertimbangkan. Pilihan besi Anda rentan terhadap karat? Tenang, Anda masih bisa menggunakan cat pelindung besi. Lantas, bagaimana cara memilih material besi dengan tepat?
Tips Memilih Material Konstruksi Besi yang Tepat
Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti jika akan memilih material besi, supaya tidak salah.
1. Menyesuaikan dengan Kebutuhan Proyek
Pilih jenis besi yang sesuai dengan spesifikasi dan beban yang akan ditanggung proyek. Pertimbangkan jenis dan ukurannya yang sesuai dengan desain dan fungsi struktur.
2. Memastikan Kualitas dan Sertifikasi
Anda juga perlu memastikan kualitas material konstruksi besi yang telah tersertifikasi oleh lembaga berwenang. Hal ini menjamin bahwa besi memenuhi standar kekuatan dan keamanan yang diperlukan.
3. Pertimbangkan Harga dan Ketersediaan
Terakhir, pertimbangkan harga dan ketersediaan besi sesuai dengan anggaran proyek Anda. Bandingkan harga besi di pasaran untuk mencapai keinginan proyek Anda.
Sesuaikan Jenis Besi dengan Aplikasi Cat yang Sesuai
Setelah memahami berbagai jenis besi beserta kelebihan dan kekurangannya, Anda dapat merawatnya dengan menggunakan cat pelapis anti karat seperti Cat Epoxy Primer dari PT Tosada.
Untuk meningkatkan kualitas konstruksi besi di suhu tropis, Anda bisa memilih Cat Finishing Polyurethane agar terhindari dari risiko paparan matahari. Anda juga bisa memilih Cat Finishing Alkyd untuk membuat besi tampak mengkilap.
Jadi, jenis material besi apa yang ingin Anda gunakan dalam proyek pembangunan? Apapun pilihan Anda pastikan semua material besi telah dilindungi dengan lapisan cat yang sesuai dari PT. Tosadah.
Anda juga bisa berkonsultasi kepada kami melalui kontak untuk mendapatkan rekomendasi terbaiknya. Intip berbagai produk unggulan PT. Tosadah agar Anda bisa mendapatkan referensi berbagai cat pelindung besi terbaik.
Terakhir, jangan lupa kunjungi blog kami agar Anda bisa terus update pengetahuan seputar material besi. Selain artikel tentang material konstruksi, baca juga tentang 8 Cara Hilangkan Karat Besi.