Indonesia merupakan negara penghasil crude palm oil (CPO) terbesar di dunia, sehingga pengangkutan TBS kelapa sawit menjadi salah satu aktivitas ekonomi utama di beberapa daerah. Pengangkutan TBS adalah proses pendistribusian kelapa sawit yang baru dipanen.
Aktivitas produksi CPO dimulai dari proses panen, pengangkutan, pengolahan, hingga menjadi produk siap konsumsi. Setelah kelapa sawit dipanen para pekerja perkebunan akan langsung mengirim TBS ke pabrik pengolahan untuk dijadikan bahan baku.
Mekanisme Pengangkutan TBS Kelapa Sawit pada Industri CPO
Apa itu tandan buah segar kelapa sawit? Yaitu kelapa sawit segar yang berisi buah sawit (di dalamnya tidak kosong/busuk). Tanda buah segar menjadi bahan baku utama dalam pembuatan CPO. Sebelum membahas mekanisme pengangkutan secara detail, sebaiknya Anda mengenal jenis-jenis kendaraan yang dipakai untuk distribusi TBS berikut ini.
-
Mini Dumper
Kendaraan ini memiliki ukuran yang lebih kecil dari truk biasa namun keduanya memiliki bentuk yang mirip. Alat angkut TBS ini mampu menampung TBS kelapa sawit hingga 1200 kilogram.
Mini dumper umumnya dipakai di lahan perkebunan gambut seperti di wilayah Kalimantan karena mobil angkut ini menggunakan roda crawler karet selebar 350 mm yang terkenal tangguh melewati jalanan rusak dan berbatu.
-
Transporter
Alat angkut TBS selanjutnya adalah transporter yang bentuknya menyerupai seperti tank, kendaraan ini memang dirancang untuk medan terjal seperti kondisi jalan di wilayah perkebunan kelapa sawit.
Tapi sayangnya kapasitas kendaraan ini cukup kecil bila dibandingkan dengan truk karena hanya bisa menampung beban hingga 650 kilogram.
Di luar kekurangannya tersebut, transporter lebih unggul dalam proses bongkar muat karena kendaraan ini dilengkapi dengan sistem hidrolik dan sistem kontrol berupa stick rotary joint serta dukungan rem kaki.
-
Truk
Alat angkut favorit pemilik kebun kelapa sawit adalah kendaraan jenis truk. Alasannya karena truk dapat menampung lebih banyak muatan bahkan bisa mencapai berat 5 – 6 ton dalam sekali angkut. Dari segi efisiensi tentu truk lebih unggul dibanding jenis alat angkut lain.
-
Tongkang
Kondisi medan di daerah perkebunan kelapa sawit sangat beragam bahkan ada yang terletak di lahan gambut yang tidak memiliki akses jalur darat. Sehingga para pemilik kebun harus menggunakan kendaraan khusus bernama tongkang (kendaraan sejenis perahu untuk mengangkut barang) untuk melewati jalur sungai.
Proses bongkar muatnya terdiri dari dua cara yaitu dengan cara manual menggunakan tenaga pekerja atau memanfaatkan perahu crane grabber. Lokasi perkebunan yang tidak memiliki akses jalur darat lebih menyulitkan proses pengangkutan, sehingga memerlukan biaya dan tenaga ekstra.
Apa itu TBS dalam perusahaan sawit? TBS adalah istilah singkatan dari Tandan Buah Segar yang sering kali digunakan untuk menyebut buah kelapa sawit yang baru dipanen.
Untuk memproduksi CPO pihak perusahaan akan melakukan pendistribusian TBS ke pabrik pengolahan dengan mekanisme berikut:
1. Keamanan dalam Proses Distribusi
Mekanisme utama yang harus diperhatikan dalam pengangkutan TBS adalah keamanan dan keselamatan dalam proses distribusi. Selain menjaga keselamatan pekerja, proses distribusi juga harus mengedepankan keamanan muatan.
Contohnya, dengan memasang terpal atau jaring-jaring untuk mencegah TBS jatuh saat melewati perjalanan jauh melintasi berbagai medan jalan.
2. Penataan TBS Sebagai Muatan
Proses pengangkutan TBS kelapa sawit tidak boleh dilakukan secara sembarangan, para pekerja harus memanfaatkan ruang/kapasitas kendaraan seefisien mungkin. Bagian berondolan kelapa sawit harus dimasukkan ke dalam karung terlebih dulu sebelum diangkut dan diletakkan di bagian atas susunan TBS.
Untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang muatan, para pekerja dilarang mengangkut tandan kelapa sawit yang kosong atau busuk. Sebab kondisi kelapa sawit tersebut tidak layak dibawa ke pabrik pengolahan karena tidak bisa dijadikan sebagai bahan baku CPO.
3. Pengaturan Jadwal Distribusi
Untuk mewujudkan kelancaran dalam proses pengangkutan maka semua kendaraan yang mengantar TBS harus terisi bahan bakar selambat-lambatnya pukul 06.00 pagi. Lalu pada pukul 07.00 pagi semua kendaraan harus mulai mengangkut TBS untuk dikirim ke pabrik pengolahan.
Tandan kelapa sawit yang pertama dipanen harus sampai ke lokasi sebelum pukul 09.00 pagi sedangkan tandan yang terakhir paling lambat harus terkirim pukul 22.00. Setiap kendaraan biasanya dilengkapi 2 – 3 pekerja untuk proses muat dan bongkar serta 1 juru tulis untuk mencatat detail jumlah muatan.
TBS yang sudah dipanen harus segera dikirim ke pabrik pengolahan dalam waktu kurang dari 24 jam untuk mencegah buah sisa. Kualitas CPO yang diproduksi dengan TBS sisa biasanya kurang bagus karena kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) menjadi lebih tinggi.
4. Optimalisasi Kapasitas Kendaraan
Semakin cepat proses pengangkutan TBS kelapa sawit memang semakin bagus tapi bukan berarti pekerja boleh mengangkut TBS melebihi kapasitas kendaraan.
Jumlah muatan harus disesuaikan dengan kapasitas kendaraan agar tidak terjadi insiden yang merugikan saat di perjalanan, seperti kendaraan terguling dan masalah lainnya.
5. Perawatan Kendaraan
Kendaraan pengangkut TBS merupakan aset berharga perusahaan yang harus dijaga dengan baik agar berfungsi secara optimal. Untuk menjaga kondisi kendaraan diperlukan perawatan secara rutin dengan melakukan pengecekan secara berkala pada bagian mesin dan bodinya.
Untuk mencegah kendaraan mengalami korosi perusahaan harus melakukan pengecatan secara berkala menggunakan cat anti karat yang tepat. Salah satu contohnya Interthane 870 yaitu cat anti karat berbasis polyurethane yang sering dipakai untuk keperluan otomotif.
Rekomendasi Cat untuk Truk Angkut TBS Sawit
Kendaraan yang dipakai untuk pengangkutan TBS kelapa sawit biasanya lebih mudah mengalami korosi karena berada di kondisi ekstrem. Ini 3 Contoh Korosi beserta Cara Mengatasi dan Mencegahnya, salah satu cara untuk mencegah korosi Anda harus rutin merawatnya dengan melakukan pengecatan ulang menggunakan cat berbasis polyurethane.
Bahan tersebut terkenal memiliki daya tahan tinggi terhadap korosi dan bekerja dengan membentuk lapisan pelindung yang sangat kuat. Tingkat perlindungannya mampu menghalau paparan radiasi sinar ultraviolet dan suhu ekstrem yang dapat merusak bodi kendaraan.
Itu sebabnya, jenis cat ini sering dimanfaatkan dalam industri otomotif untuk mencegah korosi pada komponen-komponen kendaraan. Jika membutuhkan rekomendasi cat berbasis polyurethane Anda bisa memilih salah satu produk berikut:
1. Interthane 870
Produk Cat Polyurethane Tosadah ini memiliki hasil akhir mengkilap dan tersedia dalam banyak pilihan warna. Di dalamnya terdapat poliuretan akrilik yang mampu melindungi permukaan logam dari masalah korosi dalam jangka panjang.
2. Interthane 990
Cat Polyurethane Tosadah jenis ini juga memiliki tingkat ketahanan yang cukup tinggi terhadap korosi. Di dalamnya juga mengandung bahan polyurethane yang memiliki daya tahan tinggi terhadap kondisi ekstrem. Selain memberikan perlindungan, Interthane 990 juga dapat mempercantik tampilan bodi mobil.
Tanpa kendaraan yang memadai proses pengangkutan TBS kelapa sawit tidak akan berjalan optimal, itulah alasan mengapa perawatan dibutuhkan sebagai bentuk investasi jangka panjang. Gunakan produk cat berbasis polyurethane dari Tosadah untuk melindungi aset-aset berharga Anda mulai dari sekarang.
Temukan berbagai varian cat polyurethane lainnya dengan mengunjungi laman produk Tosadah. Jika ingin mendapat rekomendasi cat yang tepat untuk truk pengangkut TBS silakan berkonsultasi melalui kontak kami. Dapatkan wawasan terbaru seputar bisnis perkebunan dan sektor lainnya dengan mengunjungi laman blog Tosadah.