Ukuran grit amplas yang ada di pasaran termasuk variatif. Seperti yang Anda ketahui, pengamplasan biasanya banyak digunakan di berbagai macam proyek, baik pengerjaan kayu, logam, maupun drywall.
Untuk mengaplikasikan amplas bisa dilakukan dengan tangan kosong ataupun dengan peralatan listrik. Penggunaan tangan hanya untuk proyek skala kecil dan ringan saja, sementara untuk penggunaan alat bantu listrik dapat mengikis material dengan efektif. Hal ini banyak digunakan untuk bahan logam dan proses pengecatannya.
Agar permukaan halus, Anda juga bisa menggunakan cat untuk besi pada lapisan luarnya. Tak hanya itu, Anda juga dapat menghindari timbulnya karat pada aset besi Anda. Maksimalkan Proteksi Karat dengan Cat Besi Lapisan Luar!
Sekilas, Apa itu Grit Amplas?
Amplas merupakan media yang dipakai untuk menghaluskan permukaan bahan bangunan seperti kayu, besi ataupun jenis bahan material yang lainnya. Pengamplasan biasanya dilakukan sebelum melakukan finishing dan pelapisan cat.
Grit amplas merupakan ukuran dari bahan abrasif yang ada di amplas. Jumlah grit yang tinggi menandkaan bahwa bahan abrasifnya rendah, sementara hasil akhirnya akan jauh lebih halus. Sementara itu, jika angka gritnya rendah maka tingkat keabrasifan amplasnya tinggi, sehingga hasil amplasannya menjadi lebih baik dan cepat.
Untuk grit pada amplas sendiri biasanya melalui prosedur dan standar ukuran dari Coated Abrasives Manufacturing Institute (CAMI) dan Federation of European Producers of Abrasive (FEPA).
Jangan sampai salah memilih ukuran grit amplas yang sesuai dengan kebutuhan agar mendapatkan finishing yang sempurna, kemudian Anda juga bisa memperindah hasilnya dengan pelapisan cat besi anti karat berkualitas.
Jenis-jenis Ukuran Grit Amplas dan Penggunaannya
Terdapat dua jenis utama dari ukuran grit pada amplas, yaitu makro dan mikro yang kemudian dibagi lagi menjadi 5 jenis, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Coarse Grit
Jenis ini memiliki kemampuan untuk mengikis bahan material dengan cepat. Grit dari CAMI 40, 50, atau 60. Sementara ukuran grit dari FEPA P40 dan P50, untuk diameternya 336 dan 425 mikrometer. Ampas jenis coarse grit ini bisa digunakan untuk mengamplas lapisan kotoran atau lapisan akhir dengan lebih efektif.
2. Medium Grit
Tekstur perukaan untuk hasil pengamplasannya mulai dari sedang hingga kasar. Grit dari CAMI 80, sementara grit FEPA P60 dan P80 dengan diameter 190 sampai 265 mikrometer. Bisa digunakan untuk pengamplasan kayu, besi, dan pernis finishing.
3. Fine Grit
Kemampuannya tidak bisa menghilangkan pernis atau cat di kayu. Grit dari CAMI 100, sementara grit FEPA P100 atau P120 dengan diameter 115 – 162 mikrometer. Kegunaannya adalah untuk finishing, membersihkan plester dan noda air yang ada di kayu dan besi.
4. Very Grit
Bahan abrasif mikronya paling halus dengan grit dari CAMI 240, sementara grit FEPA P240, P280, P320 ataupun P360. Sementara diameternya hingga 58,5 mikrometer. Digunakan untuk pengamplasan bagi lapisan berurutan maupun drywall, besi, dan kayu.
5. Ultra-fine Grit
Merupakan bahan abrasif yang paling halus dengan grit CAMI 800 serta grit FEPA P1500, P2000 dan P2500. Untuk diameternya 8,4 – 12,6 mikrometer. Difungsikan untuk pengamplasan terakhir.
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari Saat Menggunakan Amplas
Untuk mendapatkan hasil finishing permukaan besi yang halus, jangan sampai Anda melakukan kesalahan dalam pengaplikasian amplas. Berikut ini adalah daftar kesalahan umum saat melakukan pengamplasan yang sebaiknya dihindari.
1. Salah Ukuran Grit Amplas
Ukuran atau grit menentukan tingkat sifat abrasif yang ada di amplas. Maka dari itu, jangan sampai Anda salah dalam memilih ukuran. Semakin tinggi grit menunjukkan rendahnya tingak abrasif sebuah amplas dan begitu juga sebaliknya.
2. Salah Pilih Jenis Amplas
Terdapat dua jenis amplas yang beredar di pasaran, yaitu amplas basah dan amplas kering. Hal yang membedakan adalah pada penggunaannya.
Untuk jenis amplas kering biasa dipakai untuk menghaluskan permukaan kayu, karena biasanya hasil akhir yang diperlukan harus kering. Sementara untuk permukaan besi atau logam pada umumnya menggunakan amplas jenis basah, karena dalam proses penghalusannya biasanya dibantu dengan media air.
3. Salah Arah Pengamplasan
Selain ukuran grit amplas, salah arah pengamplasan juga termasuk kesalahan umum. Jadi, sebaiknya jangan sampai mengamplas kayu dengan arah yang melawan serat kayu. Hal itu hanya akan menciptakan hasil yang lebih kasar. Sebaiknya saat memakai amplas, lakukan sesuai dengan alur serat kayu. Jika pada besi, lakukan pengamplasan searah.
4. Tidak Menguasai Tekniknya
Kesalahan lain, jika menggunakan tangan kosong kebanyakan kurang melakukan penekanan dan mendapatkan hasil yang tidak rata. Sementara itu dengan penggunaan mesin jika tidak terlalu menguasai mesin amplas maka akan meninggalkan swirl.
Jangan lupa untuk memposisikan belt sander dengan tepat agar tidak menyisakan bekas cekung di permukaan kayu Anda.
Cara Menggunakan Amplas Berdasarkan Grit
Untuk melakukan pengamplasan ada beberapa teknik pengamplasan yang efektif, yaitu:
1. Persiapan Permukaan
Sebelum mengamplas, pastikan permukaan yang akan diampelas bersih dari debu dan kotoran. Ini penting untuk mencegah kerusakan pada amplas dan permukaan.
2. Pilih Grit yang Sesuai
Mulailah dengan grit kasar untuk menghilangkan material berlebih. Gunakan gerakan melingkar atau lurus, sesuai dengan jenis permukaan. Setelah itu, lanjutkan dengan grit yang lebih halus untuk menghaluskan hasil sebelumnya.
3. Penggunaan Alat yang Tepat
Untuk pekerjaan besar, gunakan mesin amplas. Sedangkan untuk detail kecil atau sudut, gunakan amplas manual.
4. Perhatikan Tekanan
Jangan menekan terlalu keras saat mengamplas. Biarkan amplas bekerja secara alami untuk menghindari kerusakan pada permukaan.
Cara Memilih Grit Amplas yang Tepat
Memilih grit amplas yang tepat sangat bergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1. Jenis Permukaan
Untuk logam yang kasar dan berkarat, gunakan grit kasar. Untuk kayu halus, gunakan grit halus atau sangat halus.
2. Tahap Pekerjaan
Pengikisan awal membutuhkan grit kasar, sedangkan penghalusan akhir membutuhkan grit halus.
3. Jenis Bahan Abrasif
Amplas dapat terbuat dari aluminium oxide, silicon carbide, atau garnet. Setiap bahan memiliki keunggulan tersendiri tergantung pada jenis material yang diamplas.
Kini Anda telah mengetahui ukuran grit amplas dan jenis-jenisnya, sehingga Anda tidak akan sampai salah pilih. Dengan melakukan pengamplasan, maka hasil yang diciptakan bangunan Anda akan jadi lebih sempurna. Apalagi jika dikombinasikan dengan cat pelapis berkualitas tinggi. Tentu ini mampu membuat kualitas bangunan pada proyek Anda jadi lebih tahan lama.
Ketika mengaplikasikan cat, perlu juga dibarengi dengan teknik pengecatan yang tepat agar terhindar dari kesalahan. Jangan khawatir, ini cara Hindari Kesalahan Cara Mengecat Besi dengan Lakukan Hal Ini.
Apabila Anda tertarik dengan produk cat pelapis dalam jumlah besar, Anda dapat bekerja sama dengan PT Tosadah, distributor cat pelapis yang telah berpengalaman selama 20 tahun di Indonesia. Informasi lebih lanjut mengenai kami silahkan klik di sini!
Temukan lebih banyak informasi seputar cat besi anti karat di berbagai bidang industri di sini. PT Tosadah merupakan distributor cat besi anti karat Indonesia yang hadir dengan berbagai solusi produk cat anti karat yang bisa Anda lihat di sini. Jika Anda membutuhkan kerjasama dan informasi lebih tentang PT Tosadah sebagai distributor cat besi anti karat, dapat menghubungi kami di sini.