...

5 Jenis-jenis Jembatan Beserta Fungsinya

Jembatan
Jenis jenis Jembatan Tosadah

Jembatan merupakan media bangunan yang memiliki manfaat begitu terasa serta memberi dampak penting untuk banyak orang. Ternyata, terdapat sejumlah jenis-jenis jembatan yang dibangun, yaitu jembatan cable stayed, kayu, beton bertulang, dan baja. 

Sangat penting untuk memilih jenis jembatan sesuai dengan kebutuhan dan fungsi yang dibutuhkan. Lantas, apa saja jenis jembatan yang umum digunakan? Jika belum tahu, maka saran terbaik adalah tidak melewatkan pembahasan dalam artikel satu ini!

Jenis-jenis Jembatan

Pada dasarnya, metode pelaksanaan konstruksi jembatan diawali dengan pekerjaan tanah, yakni membersihkan lahan atau lapangan, agar nantinya titik yang dibangun bisa terlihat dengan jelas, selain itu gangguan yang berasal dari luar juga bisa ditanggulangi. 

Sedangkan, konstruksi bangunan dari jembatan yang dapat dikerjakan adalah konstruksi bangunan jembatan dari beton dan konstruksi bangunan dari komposit. Berikut jenis jembatan beserta dengan fungsinya, antara lain:

1. Jembatan Cable Stayed

Seperti nama yang dimilikinya, kabel menjadi material atau bahan utama yang berada di dalam struktur jembatan ini. Kabel menjadi penopang gelagar yang berada di dua tumpuan. Umumnya, pada jenis jembatan ini, kabel  biasanya berpusat di bagian gelagar. 

2. Jembatan Kayu

Mungkin, Anda sudah sering melihat jembatan yang satu ini. Jembatan kayu sebenarnya lebih sesuai digunakan untuk konstruksi sederhana dan memiliki bentang jarak cukup pendek. Hal tersebut disebabkan karena jika memiliki bentang panjang, material kayu tidak ekonomis digunakan. 

3. Jembatan Beton Bertulang

Salah satu dari jenis-jenis jembatan yang lainnya adalah beton bertulang. Jembatan yang satu ini disusun dari pelat monolit, dan memiliki bentang dari tumpuan, dan didukung dengan gelagar, dan balok melintang. 

Umumnya, jembatan ini lebih banyak digunakan untuk bentang jembatan yang lebih pendek, karena jauh lebih efisien. Dibandingkan dengan bentang jembatan yang panjang.

Selain itu, Anda juga perlu memahami tingkat korosi dan cat yang dapat berdampak pada jembatan. Sehingga, Anda dapat melakukan tindakan preventif sebelum kerusakan tersebut terjadi. 

4. Jembatan Baja 

Baja menjadi salah satu bahan yang sangat kuat digunakan untuk jembatan. Saat menggunakan baja, kebutuhan bentang harus diperhatikan dengan baik. Apakah nantinya akan menggunakan material dengan bentuk rangka atau profil. 

Jembatan dari baja biasanya menggunakan sejumlah komponen dari struktur baja seperti girder, deck, rangka batang, penahan, pelengkung hingga penggantung kabel. 

5. Jembatan Gantung (Suspension Bridge)

Jembatan gantung adalah jenis jembatan di mana dek (lantai jembatan) digantungkan dengan kabel-kabel utama yang ditopang oleh menara tinggi. Jembatan ini terkenal karena kekuatannya dan kemampuan untuk menyeberangi jarak yang sangat panjang.

Fungsi:

  • Mengatasi rintangan panjang: Digunakan untuk menyeberangi selat, sungai besar, dan lembah yang sangat luas.
  • Estetika dan landmark: Sering menjadi ikon atau landmark suatu kota karena desainnya yang spektakuler.

Risiko Korosi pada Jembatan

Ada beberapa risiko korosi yang bisa Anda ketahui dan cegah dengan cat anti karat dari PT Tosadah. PT Tosadah menghadirkan layanan konsultasi untuk kebutuhan anti karat konstruksi jembatan Anda. Untuk diskusi lebih lanjut, silakan menghubungi PT Tosadah di sini. Nah, berikut adalah daftarnya:

1. Mengurangi Kekuatan Struktural

Korosi pada jembatan dapat menurunkan penampang komponen struktur yang penting, sehingga membuat jembatan mengalami tekanan ketika digunakan. Bila hal ini terjadi secara terus menerus, akan menyebabkan struktur jembatan melemah secara keseluruhan. 

Ketika jembatan terkorosi, walau elemen masih terlihat stabil, bukan berarti elemen tersebut aman. Jembatan yang sudah terkena korosi mungkin tidak bisa menangani beban sesuai dengan kekuatan awalnya. 

Terlebih lagi jika terdapat guncangan hebat seperti gempa bumi atau puntiran jembatan ekstrim yang disebabkan karena kecelakaan dan angin yang tidak terduga. Risiko kerusakan meningkat apabila kekuatan struktural tidak dipertahankan sejak dini.

2. Adanya Pergeseran dan Gesekan

Seperti yang diketahui, korosi dapat mengurangi luas penampang efektif komponen utama jenis-jenis jembatan, seperti bagian kolom dan balok. Hal ini akan mengurangi kapasitas geser setiap bagian serta kemampuan untuk menempel dengan bagian lain yang terhubung dengannya. 

3. Komponen Sambungan Baja Menjadi Melemah

Korosi yang terjadi pada jembatan baja dapat membuat sambungannya menjadi lemah dan retak. Retak serta lubang pada jembatan umumnya terkonsentrasi di area tertentu. Hal tersebut dapat membuat elemen logam menjadi pecah. 

Perlu diketahui, kerusakan korosi bukan hanya terbatas di bagian struktur yang terlihat. Kerusakan korosi ini juga sering terjadi di sejumlah tempat tersembunyi serta sulit terjangkau di bawah jembatan. 

Untuk melakukan pemeriksaan secara mendalam, dibutuhkan teknologi fotografi, drone, modern lift, hingga sinar X. 

4. Penurunan Kekuatan Ikatan Jembatan

Meskipun jenis-jenis jembatan cukup beragam, tetapi untuk jembatan yang umum terkena korosi, masalah ikatan atau sambungan antar jembatan menjadi hal yang harus diperhatikan. Baja yang semakin mengembang ketika terkorosi dapat mengurangi ikatan dengan beton yang ditopangnya. 

Penyebab Korosi pada Jembatan

Korosi pada jembatan adalah proses alami yang dapat terjadi akibat berbagai faktor lingkungan, material, dan desain. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai penyebab korosi pada jembatan:

1. Faktor Lingkungan

Kelembaban Tinggi:

  • Kelembaban Relatif: Di daerah dengan kelembaban relatif tinggi, air yang menguap dapat berkondensasi pada permukaan logam, memicu reaksi kimia yang menyebabkan korosi. Ini sering terjadi di daerah tropis atau subtropis.
  • Kondensasi: Air yang mengembun pada permukaan logam, terutama selama malam hari atau di bawah struktur jembatan, menciptakan lingkungan yang ideal untuk korosi.

Air Garam:

  • Lingkungan Pesisir: Jembatan yang berada dekat dengan laut atau wilayah pesisir sangat rentan terhadap korosi karena paparan konstan terhadap air laut yang mengandung ion klorida. Ion klorida mempercepat reaksi oksidasi pada logam.
  • Semprotan Garam: Angin laut dapat membawa butiran garam yang menempel pada permukaan jembatan, mempercepat proses korosi.

Polusi Udara:

  • Polutan Industri: Emisi industri, seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx), dapat bereaksi dengan uap air di atmosfer membentuk asam sulfat dan asam nitrat, yang sangat korosif bagi logam.
  • Hujan Asam: Polusi udara dapat menyebabkan hujan asam, yang memiliki pH rendah dan dapat mempercepat korosi pada struktur jembatan.

2. Faktor Material

Jenis Material:

  • Baja: Baja adalah material yang umum digunakan dalam konstruksi jembatan karena kekuatannya. Namun, baja mudah terkorosi jika tidak dilindungi dengan baik karena reaksinya dengan oksigen dan air yang membentuk karat (besi oksida).
  • Logam Lain: Beberapa logam, seperti aluminium atau paduan tembaga, memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap korosi tetapi mungkin kurang kuat atau lebih mahal dibandingkan baja.

Pelapisan:

  • Pelapisan Tidak Memadai: Jika pelapisan anti-korosi seperti cat atau galvanisasi tidak diterapkan dengan benar atau rusak, logam menjadi rentan terhadap korosi.
  • Degradasi Pelapisan: Pelapisan dapat mengalami kerusakan seiring waktu akibat paparan sinar UV, abrasi, atau benturan, yang membuka jalan bagi korosi.

3. Faktor Desain

Desain Struktural:

  • Area yang Sulit Dijangkau: Desain yang tidak memperhitungkan aksesibilitas untuk perawatan dapat menyebabkan korosi di area yang sulit dijangkau dan diawasi.
  • Perangkap Air: Desain yang memungkinkan air menggenang atau terperangkap dapat mempercepat korosi pada bagian tertentu dari jembatan.
  • Celah dan Retakan: Retakan atau celah kecil pada pelapisan atau struktur jembatan dapat mengakumulasi air dan polutan, memicu korosi lokal yang dapat merambat.

Cegah Karat Jembatan dengan Cat dari PT Tosadah

Dalam industri konstruksi, pencegahan karat jembatan harus dilakukan secara komprehensif. Salah satunya bisa dilakukan dengan menggunakan cat pelindung anti karat. Nah, agar pelapis anti karat ini dapat bekerja dengan maksimal, pastikan memilih produk terpercaya yang sudah teruji kualitasnya!

Anda dapat mengetahui lebih lanjut mengenai jenis cat untuk jembatan yang cocok untuk mencegah karat pada jembatan. Pastinya dengan mengetahui hal tersebut jembatan akan jauh lebih aman, sehat, dan kuat.

Bila Anda bingung memilih mana cat pelindung atau coating yang tepat, maka percayakan saja pada PT Tosadah! PT Tosadah merupakan distributor cat anti karat yang menawarkan cat pelindung berkualitas yang telah terpercaya semenjak didirikan tahun 1994.

Sekarang, PT Tosadah bahkan menjadi jawaban kebutuhan pasar ketika mencari cat pelindung yang berkualitas dan tahan lama. Menariknya, klien yang sudah menjalin kerjasama dengan Tosadah banyak yang menjadi mitra bisnis jangka panjang. 

Selama kurun waktu 20 tahun, Tosadah terpercaya menjadi mitra bisnis di sejumlah perusahaan terkemuka. Tosadah selalu mengedepankan ketepatan waktu, komunikasi, efisiensi, sebagai pendukung kesuksesan klien. 

Selain mengenal jenis-jenis jembatan, pastikan mengetahui perawatannya dengan baik. Salah satunya dengan menggunakan cat anti karat dari PT Tosadah. Jadi, tunggu apalagi? Klik tautan ini untuk informasi lebih lanjut!

Temukan lebih banyak informasi seputar cat besi anti karat di berbagai bidang industri di sini. PT Tosadah merupakan distributor cat besi anti karat Indonesia yang hadir dengan berbagai solusi produk cat anti karat yang bisa Anda lihat di sini. Jika Anda membutuhkan kerjasama dan informasi lebih tentang PT Tosadah sebagai distributor cat besi anti karat, dapat menghubungi kami di sini.

Bagikan Artikel :