...

Ragam Masalah Industri Baja Beserta Solusinya

Inspirasi
Industri Baja Tosadah

Selama dekade terakhir, baja produksi China mengalami peningkatan dua kali lipat mencapai 1,6 miliar ton dari yang sebelumnya hanya 800 juta ton. Pertumbuhan ini tak lepas dari strategi pemerintah yang ingin mengembangkan infrastruktur dan ekonomi negara sehingga industri baja difokuskan.

Lalu bagaimana dengan peluang dalam industri teknologi baja dalam beberapa tahun terakhir hingga saat ini? Sebelum membahas lebih dalam, penting untuk mengetahui metode-metode pelapisan cat untuk industri baja agar mencegah timbulnya masalah. Berikut ini adalah 5 Metode Pelapisan Cat Industri Paling Populer.

Peluang Industri Baja 

Sejak tahun 2005, China menjadi Negara produsen baja yang berhasil menguasai 50% pasar global. Namun, pada tahun 2014, industri ini di China mengalami penurunan lantaran adanya perlambatan pertumbuhan industri manufaktur dan konstruksi.

Ini membuat pabrikan baja asal China menjual kelebihan persediaan yang mereka miliki dengan harga subsidi. Tentu saja ini mempengaruhi bisnis pasal lokal negara lain yang sedang menghemat biaya operasional.

Harga baja menukik drastis. Imbas dari penurunan harga baja ini adalah operasional pabrik baja di negara maju Eropa dan Amerika Serikat terhenti. 

Berbagai Masalah yang Kerap Dialami Industri Baja dan Solusinya 

Baja adalah material yang banyak diperlukan di berbagai industri, seperti industri rumah tangga, otomotif, dan konstruksi. Tapi, industri yang paling banyak menggunakan baja adalah industri migas. Industri ini membuat pipa saluran gas, tabung, alat ukur, mata bor, dan lain-lain.

Untuk membangun alat-alat tersebut, diperlukan baja berkualitas terbaik yang tahan korosi. Pasalnya mereka sering terkena cairan asam tinggi yang bisa menyebabkan aus.

Produk baja lebih rentan korosi sebab material ini mengandung hidrogen sulfida tinggi saat eksplorasi dan pengeboran air dalam. Untuk itulah diperlukan baja dengan kekuatan tarik tinggi untuk menahan kondisi suhu yang ekstrim.

Sayangnya, industri ini tidak lepas dari masalah. Salah satu masalahnya adalah lingkungan. Mengingat dampak kerusakan lingkungan yang timbul karena industri ini, pemerintah di negara dunia yang membuat regulasi keselamatan lingkungan demi mengurangi jumlah gas karbon dioksida yang dikeluarkan dalam pengolahan baja.

Hal ini mendorong manufaktur baja menggunakan teknik baru demi menghasilkan baja berkualitas tapi ramah lingkungan.

Untuk menangani masalah tersebut, sebuah konsorsium yang terdiri dari 48 manufaktur baja dan organisasi di Eropa mengerjakan R&D yang fokusnya untuk menemukan peluang memproduksi baja dengan teknik baru yang mampu mengurangi emisi karbon dioksida sedikitnya sampai 50%.

Konsorsium tersebut berfokus pada empat konsep, yaitu:

1. Carbon Capture and Storage (CSS)

Dengan teknologi ini, diharapkan karbon yang keluar dapat ditangkap dan dikumpulkan agar tidak lepas ke atmosfer. Nantinya gas tersebut akan dikompresi dengan tekanan tinggi, diubah menjadi cair dan diinjak pada formasi batuan di dalam tanah.

Cara ini mungkin terkesan teoritis, tapi efektif untuk mencegah emisi. Masalahnya, harus ada lahan luas untuk menyimpan CO2 tersebut.

2. Elektrolisis

Teknik ini digunakan untuk mengganti teknik BF, sehingga dapat mencegah pelepasan jutaan ton emisi karbon. Pada praktisnya, karbon di batu bara mereduksi oksidasi besi, lalu menghasilkan gas Co2 dan CO, sehingga lepas dari besi.

Teknik ini sama seperti teknis elektrolisis biasa dimana bijih besi dibuat larut pada suhu tinggi dan arusnya dialirkan sehingga mengakibatkan ionisasi. Unsur besi tersebut lalu disimpan di dekat elektroda di dalam sebuah reaktor. Elektrolisis ini masih dalam tahap penelitian.

3. Penggunaan Hidrogen sebagai Pengganti Karbon

Menggunakan hidrogen sebagai pengganti batu bara di dalam rute BF yang konvensional merupakan cara efektif untuk mengurangi emisi karbon. Hidrogen merupakan agen pereduksi yang baik.

Dengan mengganti karbon ke hidrogen, ada peluang besar emisi di atmosfer akan berkurang. Hidrogen mereduksi oksidasi besi yang nantinya memancarkan uap air, bukan gas karbon.

4. Hisarna dengan CSS

Hisarna merupakan proses pembuatan besi yang menggunakan teknologi paling baru berdasarkan teknologi bath-smelting. Proses ini mampu melelehkan batu bara dan biji ke dalam reaktor yang menghilang rute BF di tahap reduksi terakhir dalam proses produksi besi cair.

Proses ini menggunakan jumlah batu bara yang lebih sedikit, sehingga jumlah emisi karbonnya bisa dikurangi. Sejak tahun 2011 lalu, proses ini sudah diterapkan di manufaktur baja di Belanda.  

Demikian penjelasan tentang industri baja yang meliputi peluang dan masalah yang kerap dihadapi. Industri ini adalah industri yang besar. Selain proses pengolahannya, ada banyak hal yang perlu diurus, misalnya tentang perawatan alat produksi pengolahan baja.

Alat pengolahan baja memerlukan perlindungan agar baja tidak mudah terkena korosi. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan cat pelapis. Gunakan produk cat dari Tosadah yang menawarkan produk berkualitas. Temukan informasi lengkapnya di laman PT Tosadah.

Setelah mengetahui produk cat yang berkualitas untuk menghindari masalah korosi pada industri baja, penting juga untuk mengetahui proses finishing agar hasil sempurna. Berikut ini adalah Proses Cat Finishing Besi untuk Industri dan Cara Kerjanya.

Temukan lebih banyak informasi seputar cat besi anti karat di berbagai bidang industri di sini. PT Tosadah merupakan distributor cat besi anti karat Indonesia yang hadir dengan berbagai solusi produk cat anti karat yang bisa Anda lihat di sini. Jika Anda membutuhkan kerjasama dan informasi lebih tentang PT Tosadah sebagai distributor cat besi anti karat, dapat menghubungi kami di sini.

Bagikan Artikel :

Menu